Biodata Pribadi
Nama : Tateng Suherdi
Nama Samaran ( Jojo Vatikawa )
Tempat tgl lahr : Sukabumi, 12 Mei 1974
Pendidikan terahir : SMA
Alamt rumah : Kp Bkn Sempur Rt 12/02 Desa Cidadap
Kec. Simpenan, Kab. Sukabumi, Jawa Barat.
Dengan keterbataskan ilmu dan kebodohan yang saya milik, disini akan saya sampaikan sekelumit pengalaman hidup yang saya alami agar kita semua bisa merenungi apa yang telah kita perbuat dan apa yang telah kita petik dari hasil yang kita tanam.
Saya anak tertua dari tiga bersaudara. Saya lulus bangku SMA tahun1994 akan tetapi ketika itu saya tidak berminat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi malah menghabiskan masa remaja di perantauwan.
Bisa di bilang propinsi yang ada di nusantara ini 75% telah saya singgahi. Pada thn 1996 saya pulang dan menikah gadis satu desa, akan tetapi selama tahun pertamaku mengarungi hidup berumah tangga terasa berat di bidang perekonamian.
Ekonomiku kembang kempis, tetapi pada tahun 1997 semuanya berubah 99% . Di desa ku ada pembebasan tanah kebetulan saya yang jadi kordinator lapangan yang di percaya oleh Pak Prabowo Subianto--waktu itu jabatan kemiliteranya adalah Dan Jen Kopasus.
Semenjak itu semua berubah. Saya bisa beli mobil sampai tiga dan bangun rumah 12 unit, tetapi saya tidak bisa mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan.
Bahkan saya melupakan apa arti bersyukur atas nikmat yang di limpahkan kepada saya. Mungkin Tuhan pun murka atau menguji umatnya. Pada tahun 1997, terjadilah reformasi total. Negara goncang, perekonomian tida setabil, dan proyek yang saya kelola mandeg, dan saya menanggung hutang yang besar ke Bank Danamon, untuk membayar tanah dan rumah masarakat.
Karena proyek berhenti, otomatis semua harta mobil dan uang simpanan habis di sita bank sedangkan uang saya yang telah di belanjakan/ panjer Rp 973,000.000 tidak bisa kembali, tertanam di proyek sampai saat ini 2008.
Di situ saya labil. Keluarga pun hancur sampai kami bercerai dengan di karuniai dua orang anak, 1 laki-laki dan 1 perempuan.
Maka siapa pun saudara yang membaca coretanku ini, sadaralah bahwa rizki kekayan bisa datang kapan saja Allah menghendaki dan mencabutnya kapanpun Alloh sukai.
Maka, bersukurlah atas karunia yang telah kita nikmati. Dengan bersyukur, maka Tuhan akan menambah nikmatnya.
Dari semenjak itu saya banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dari marketing PT Gudang Garam sampai menjadi suplier buah-buahan dan segala jenis ikan saya geluti sampai saat ini. Dan tahun 2006 saya menikah lagi dengan orang cirebon dan di karuniai 1 orang anak
PENGALAMAN SPiRITUAL
Dengan keadaan kisah yang sudah di sampaikan di atas, dengan kehampaan dan kekosongan atas pengetahuan tentang agama, hak dan kewajiban,
secara tidak sengaja saya di kenalkan oleh kaka ipar kepada seorang yang soleh dan mengerti tentang agama—menurut saya, yang saya kenal dengan sebutan kesehariannya Ustad Memen di Cirebon.
Dengan ke arifan dan kesederhanan saya dididik serta di arahkan ke hal-hal yang berkaitan dengan agama yang berpedoman kepada Al-Quran dan Hadist.
Maka sedikit demi sedikit saya bisa terbuka dan mendapatkan hidayah serta di bukakan apa yang selama ini tidak di temui di tempat lain, sekarang terbuka.
Dengan ketekunannya dan kesabarannya menasehati saya, maka saya sadar apa yang di cari, apa yang di tuju di dunia ini adalah hanya sementara dan semua di kembalikan ke hati nurani.
Akhirnya saya tertarik melaksanakan puasa nabi Daud, yang allhamdulillah sudah 5 bulan saya jalankan.
Coba apa yang saya dapat tiada lain adalah ketenangan batin dan ke iklasan hati menerima dan mensyukuri setiap nikmat yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita.
Cukup sampai di sini Insya Alloh kita dapat bertemu kembali.
Wassallamu ‘alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.
Kamis, 07 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
alhamdulilah :D
Posting Komentar