Kamis, 13 November 2008

Pembunuh 100 Orang

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:


Bahwa Nabi saw. bersabda:

Di antara umat sebelum kamu sekalian terdapat seorang lelaki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Lalu dia bertanya tentang penduduk bumi yang paling berilmu, kemudian dia ditunjukkan kepada seorang pendeta. Dia pun mendatangi pendeta tersebut dan mengatakan, bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah tobatnya akan diterima? Pendeta itu menjawab: Tidak!

Lalu dibunuhnyalah pendeta itu sehingga melengkapi seratus pembunuhan. Kemudian dia bertanya lagi tentang penduduk bumi yang paling berilmu lalu ditunjukkan kepada seorang alim yang segera dikatakan kepadanya bahwa ia telah membunuh seratus jiwa, apakah tobatnya akan diterima? Orang alim itu menjawab: Ya, dan siapakah yang dapat menghalangi tobat seseorang! Pergilah ke negeri Anu dan Anu karena di sana terdapat kaum yang selalu beribadah kepada Allah lalu sembahlah Allah bersama mereka dan jangan kembali ke negerimu karena negerimu itu negeri yang penuh dengan kejahatan!

Orang itu pun lalu berangkat, sampai ketika ia telah mencapai setengah perjalanan datanglah maut menjemputnya. Berselisihlah malaikat rahmat dan malaikat azab mengenainya. Malaikat rahmat berkata: Dia datang dalam keadaan bertobat dan menghadap sepenuh hati kepada Allah. Malaikat azab berkata: Dia belum pernah melakukan satu perbuatan baik pun.

Lalu datanglah seorang malaikat yang menjelma sebagai manusia menghampiri mereka yang segera mereka angkat sebagai penengah. Ia berkata: Ukurlah jarak antara dua negeri itu, ke negeri mana ia lebih dekat, maka ia menjadi miliknya. Lalu mereka pun mengukurnya dan mendapatkan orang itu lebih dekat ke negeri yang akan dituju sehingga diambillah ia oleh malaikat rahmat.

(Shahih Muslim No.4967)

Syareat Hakekat Zenbae dapat diakses di

5 komentar:

AIRI ARI mengatakan...

iya neh, kayaknya ki juga sering baca ini, tapi dimana ya??? lupa euy

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum, Pak ustadz, berkaitan dengan hadits Rosulullah dalam kitab bukhari/muslim ada hadist yang berbunyi, kurang lebihnya seperti ini ; bahwa manusia itu sebelum lahir ke dunia sudah ditentukan 3 hal yaitu umur, jodoh, dan rezekinya, namun pada hadits yang berkaitan juga Rosulullah mengatakan bahwa sesungguhnya tiap manusia itu sudah ditentukan apakah dia akan masuk surga ataukah masuk neraka? saya merasa bingung pak ustadz, apakah dengan demikian usaha kita untuk berbuat amalan baik yang dianjurka oleh Allah akan sia-sia apabila ternyata kita sudah ditentukan sebagai ahli neraka (na'udzubillahi mindzalik)? mengingat hadist tersebut bahwa seseorang yang melakukan perbuatan dosa hingga jarak dirinya dengan neraka hanya tinggal sedikit saja, namun karena sudah Allah tentukan bahwa orang tersebut sebagai ahli surga, maka pada akhir hayatnya orang tersebut akan melakukan amalan surga sehingga menyelamatkannya dari api neraka?demikian sebaliknya orang yang ahli neraka, meskipun selama hidupnya penuh dengan amalan surga hingga jarak ia dengan surga tinggal sesaat saja, namun karena sudah Allah tentukan dia ahli neraka maka pada akhir hayatnya orang tersebut akan melakukan amalan ahli neraka sehingga dia akan masuk neraka? mohon penjelasan Pak ustadz mengenai hadits tersebut. Mengapa Allah sudah menentukan seseorang bakal masuk surga (ahli surga) atau neraka (ahli neraka)? sedangkan Allah mengutus Rosulullah untuk mengajak umat manusia menyembah Allah dan mengajak kepada kebaikan?
Terima kasih atas penjelasannya.

Sop Iga Sapi Cirebon mengatakan...

Semuanya tidak ada yg mustahil bagi Allah. Ayat
Kun, fayakun. Semuanya sdh Allah tentukan, tp supaya dpt dicerna
oleh nalar manusia, maka Allah tentukan hukum-hukum terhadap segala sesuatu, spy kt berfikir karena kt di beri akal. Kt hanya bs mengimani apa yg Allah nyatakan dlm Al-Qur'an. Maka bersyukurlah bagi orang yg Allah tentukan kebaikan padanya dan celakalah orang yg Allah tentukan keburukan baginya. Kepada Allah kt berserah diri.

Anonim mengatakan...

Semoga semua Umat Rosulullah menjadi ahli surga..aamiin. Terima kasih Pak ustadz, atas balasannya. :)

AIRI ARI mengatakan...

100% percaya ki percaya zen ^^ hohohoh